Saturday, May 11, 2013

Cinta itu Anugerah: Sebuah Tafsiran Lagu

Ada begitu banyak lagu bertemakan cinta, tetapi tidak semua lagu cinta mempunyai nilai dan makna.  Menurut daku, lagu cinta yang dipopulerkan oleh Doel Sumbang beberapa belas tahun yang lalu adalah salah satu lagu cinta yang mempunyai nilai dan makna, jika dilihat dengan kacamata iman Kristen.  Coba perhatikan tiap kalimat di dalam syair lagu tersebut:
“Cinta itu anugerah, maka berbahagialah.  Sebab kita sengsara bila tak punya cinta!”
Apa itu anugerah?  Anugerah adalah sesuatu yang sangat berharga dan mulia, yang diberikan secara cuma-cuma kepada seseorang yang sesungguhnya tidak layak untuk menerimanya.  Segala cinta yang bersumber dari manusia adalah cinta yang korup, cacat, dan tercemar oleh dosa.  Hanya cinta yang bersumber dari Allah saja yang murni, suci, dan tulus.  Oleh sebab itu, jika kita bisa mempunyai cinta yang murni, suci, dan tulus itu semata-mata hanya karena anugerah Allah saja.  Puncak dari cinta Allah kepada manusia diwujudnyatakan di dalam Yesus Kristus.  Oleh sebab itu, jika kita bisa percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatitu semata-mata hanya karena anugerah Allah saja.  Bukankah hanya Cinta Allah itulah yang membuat kita selamat dan bahagia?  Tanpa Cinta Allah maka kita pasti sengsara dan binasa!
“Jangan berkata tidak, bila kau jatuh cinta.  Terus terang sajalah, buat apa berdusta!”
            Ketika Cinta Allah diberitakan, janganlah kita mengeraskan hati dan menolaknya dengan berkata “tidak.”  Tetapi biarlah hidup kita terbuka dan berterus terang di hadapan-Nya, mengakui bahwa kita orang berdosa yang membutuhkan Cinta-Nya.  Ingatlah: “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1Yoh. 1:8-9).  Ketika kita jatuh cinta, baik itu kepada Tuhan dan sesama manusia, ungkapkanlah itu melalui berkataan dan wujudnyatakan itu melalui perbuatan.  Janganlah kita terus-menerus menunda untuk memberitakan Cinta itu dan janganlah kita terus-menerus menyembunyikan Cinta itu.
“Rintangan pasti datang menghadang.  Cobaan pasti datang menghujan!”
            Tuhan tidak pernah berjanji bahwa di dalam memberitakan dan mewujudnyatakan Cinta di dalam dunia ini pasti tidak akan ada rintangan dan cobaan.  Tetapi Dia berjanji: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20).
“Namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu mengerti apa arti kehidupan!”
            Tanpa cinta maka segala sesuatu adalah sia-sia (1Kor. 13:1-3).  Tetapi ketika ada cinta, maka segalanya menjadi bernilai dan berarti.  Itulah sebabnya Paulus dengan penuh keberanian dan keyakinan berkata: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21).
“Marilah sayang, mari sirami cinta yang tumbuh di dalam diri.  Marilah sayang, mari sirami agar merekah sepanjang hari!”
            Ketika kita menerima benih cinta, maka tugas kita yang utama adalah menanam dan menyirami benih cinta itu, karena yang memberi pertumbuhan cinta adalah Allah.  Itulah sebabnya Paulus berkata: “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.  Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan yang memberi pertumbuhan.  Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama, dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri” (1Kor. 3:6-8).
            Penyebab penderitaan terbesar di dunia ini bukan karena bencana alam, kejahatan, kemiskinan, kelaparan, cacat, penyakit, dan bahkan kematian.  Tetapi penyebab penderitaan terbesar di dunia ini adalah karena tidak ada Cinta di dalam hati manusia!  Oleh sebab itu, biarkanlah Cinta di dalam hati kita merekah dan memancar setiap hari, bagi siapapun dan dimanapun, sehingga kehidupan menjadi indah dan bermakna!

0 comments:

Post a Comment