Ada begitu banyak lagu bertemakan cinta,
tetapi tidak semua lagu cinta mempunyai nilai dan makna. Menurut daku,
lagu cinta yang dipopulerkan oleh Doel Sumbang beberapa belas tahun yang lalu
adalah salah satu lagu cinta yang mempunyai nilai dan makna, jika dilihat
dengan kacamata iman Kristen. Coba perhatikan tiap kalimat di dalam syair
lagu tersebut:
“Cinta itu anugerah, maka berbahagialah. Sebab kita
sengsara bila tak punya cinta!”
Apa itu anugerah? Anugerah adalah
sesuatu yang sangat berharga dan mulia, yang diberikan secara cuma-cuma kepada
seseorang yang sesungguhnya tidak layak untuk menerimanya. Segala cinta
yang bersumber dari manusia adalah cinta yang korup, cacat, dan tercemar oleh
dosa. Hanya cinta yang bersumber dari Allah saja yang murni, suci, dan
tulus. Oleh sebab itu, jika kita bisa mempunyai cinta yang murni, suci,
dan tulus itu semata-mata hanya karena anugerah Allah saja. Puncak dari
cinta Allah kepada manusia diwujudnyatakan di dalam Yesus Kristus. Oleh
sebab itu, jika kita bisa percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatitu semata-mata hanya karena anugerah Allah saja. Bukankah
hanya Cinta Allah itulah yang membuat kita selamat dan bahagia? Tanpa
Cinta Allah maka kita pasti sengsara dan binasa!
“Jangan berkata tidak, bila kau jatuh cinta. Terus
terang sajalah, buat apa berdusta!”
Ketika Cinta Allah diberitakan,
janganlah kita mengeraskan hati dan menolaknya dengan berkata “tidak.”
Tetapi biarlah hidup kita terbuka dan berterus terang di hadapan-Nya, mengakui
bahwa kita orang berdosa yang membutuhkan Cinta-Nya. Ingatlah: “Jika kita
berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan” (1Yoh. 1:8-9). Ketika kita jatuh cinta, baik
itu kepada Tuhan dan sesama manusia, ungkapkanlah itu melalui berkataan dan
wujudnyatakan itu melalui perbuatan. Janganlah kita terus-menerus menunda
untuk memberitakan Cinta itu dan janganlah kita terus-menerus menyembunyikan
Cinta itu.
“Rintangan pasti datang menghadang. Cobaan pasti
datang menghujan!”
Tuhan tidak pernah berjanji bahwa di dalam
memberitakan dan mewujudnyatakan Cinta di dalam dunia ini pasti tidak akan ada
rintangan dan cobaan. Tetapi Dia berjanji: “Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20).
“Namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu mengerti apa
arti kehidupan!”
Tanpa cinta maka segala sesuatu adalah
sia-sia (1Kor. 13:1-3). Tetapi ketika ada cinta, maka segalanya menjadi
bernilai dan berarti. Itulah sebabnya Paulus dengan penuh keberanian dan
keyakinan berkata: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan” (Flp. 1:21).
“Marilah sayang, mari sirami cinta yang tumbuh di dalam
diri. Marilah sayang, mari sirami agar merekah sepanjang hari!”
Ketika kita menerima benih cinta, maka
tugas kita yang utama adalah menanam dan menyirami benih cinta itu, karena yang
memberi pertumbuhan cinta adalah Allah. Itulah sebabnya Paulus berkata:
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan
yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah
sama, dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya
sendiri” (1Kor. 3:6-8).
Penyebab
penderitaan terbesar di dunia ini bukan karena bencana alam, kejahatan,
kemiskinan, kelaparan, cacat, penyakit, dan bahkan kematian. Tetapi
penyebab penderitaan terbesar di dunia ini adalah karena tidak ada Cinta di
dalam hati manusia! Oleh sebab itu, biarkanlah Cinta di dalam hati kita
merekah dan memancar setiap hari, bagi siapapun dan dimanapun, sehingga
kehidupan menjadi indah dan bermakna!
0 comments:
Post a Comment