27 Mei 2011
Jam 05.30 WIB
Seperti biasanya,
setelah selesai kerja bakti, daku olah raga basket...
Daku jadi ingat Paul
berkata: "Mas Kris, ajarin daku main basket dong!"
"He3... Ul, daku
gak bisa main basket... kalau nglempar bola basket daku bisa... ini gara-gara
daku dulu sering nglemparin buah mangga tetangga... he3!" jawabku.
Beberapa kali kami
berlajar nglempar bola basket...
Bagiku, Paul adalah
pribadi yang mau belajar banyak hal untuk memperlengkapi diri jadi hamba Tuhan
yang baik.
Daku masih ingat
percakapan pertama kali kami terjadi di tempat mencuci...
Paul bertanya:
"Mas Kris bisa mencuci?"
Bagiku itu pertanyaan
yang aneh... "Bisa dong Ul!" jawabku.
"Tahu gak mas,
pertama kali daku masuk SAAT, daku belum bisa mencuci. Sejak di sinilah
daku baru belajar mencuci!" sheringnya.
"Wah bagus dong
Ul, kita kan hamba, masak mencuci aja kita gak bisa, ya gak?" sahutku.
"He3... iya
mas!" serunya.
"Nah kalau
begicu, biar dirimu semakin semakin menghayati proses belajar mencuci,
bagaimana kalau sekalian dirimu mencucikan bajuku?... he3!"
Daku juga teringat
Paul juga belajar bermain gitar...
"Mas Kris, daku
kan sedang belajar main gitar, ajarin daku dong kunci2nya lagu yang dirimu
nyanyikan di chapel... Berharap pada Tuhan!" pintanya.
"Oce deh!"
jawabku.
Setelah daku tuliskan
syair dan kuncinya, dia mempelajarinya dengan tekun.
"Mas Kris, daku
dah bisa nih... ayo nyanyi sama-sama!" ajaknya.
Dengan permainan
gitarnya yang "bagus" dan suaranya yang "indah" daku ikut
bernyanyi bersamanya...
Semerdu lagu surga
suara pengharapan...
sejuk bagai embun
pagi yang bening...
walaupun suka dan
duka datang silih berganti....
tetap teguh suara
pengharapan!...
Di kala matahari
bagai tersembunyi...
kelam kabut menutupi
jalanku...
terus maju jangan
ragu pandang pagi yang datang...
badai hidup pasti kan
berlalu!...
Berharap pada Tuhan
gairah kehidupan... Berharap janji-Nya) 2x
Dari sorot matanya
daku dapat melihat ketulusan dan kesungguhannya dalam belajar.
Sekarang dia tidak
perlu belajar lagi untuk memperlengkapi diri menjadi hamba Tuhan yang baik...
karena dia sudah layak dipanggil sebagai hamba Tuhan yang baik dan setia... dan
baginya telah dipercayakan suatu bagian melayani Tuhan di surga.
"Selamat
melayani Dia di surga ya Ul!... Pesanku... mmm... pas ketemu, bekerja sama dan
shering dengan para malaikat dan orang-orang kudus yang lain... jangan
ceritakan segala keusilanku di kamar ma mereka ya Ul... sebagai bapak kamarku
yang baik, dirimu harus bisa menjaga rahasia kamar kita... baik itu di bumi
maupun di surga... oce?... he3!... sampai jumpa lagi sobat!"
Dalam memperlengkapi diri menjadi
hamba Tuhan...
yang utama bukanlah hasilnya,
tetapi prosesnya!...
Apakah kita setia menjalani
prosesnya?
0 comments:
Post a Comment