Monday, September 2, 2013

Setia dalam proses belajar hal-hal yang kecil: Kenangan dengan Paulmanto 1



27 Mei 2011
Jam 05.30 WIB
Seperti biasanya, setelah selesai kerja bakti, daku olah raga basket...
Daku jadi ingat Paul berkata: "Mas Kris, ajarin daku main basket dong!"
"He3... Ul, daku gak bisa main basket... kalau nglempar bola basket daku bisa... ini gara-gara daku dulu sering nglemparin buah mangga tetangga... he3!" jawabku.
Beberapa kali kami berlajar nglempar bola basket...

Bagiku, Paul adalah pribadi yang mau belajar banyak hal untuk memperlengkapi diri jadi hamba Tuhan yang baik.

Daku masih ingat percakapan pertama kali kami terjadi di tempat mencuci...
Paul bertanya: "Mas Kris bisa mencuci?"
Bagiku itu pertanyaan yang aneh... "Bisa dong Ul!" jawabku.
"Tahu gak mas, pertama kali daku masuk SAAT, daku belum bisa mencuci.  Sejak di sinilah daku baru belajar mencuci!" sheringnya.
"Wah bagus dong Ul, kita kan hamba, masak mencuci aja kita gak bisa, ya gak?" sahutku.
"He3... iya mas!" serunya.
"Nah kalau begicu, biar dirimu semakin semakin menghayati proses belajar mencuci, bagaimana kalau sekalian dirimu mencucikan bajuku?... he3!"

Daku juga teringat Paul juga belajar bermain gitar...
"Mas Kris, daku kan sedang belajar main gitar, ajarin daku dong kunci2nya lagu yang dirimu nyanyikan di chapel... Berharap pada Tuhan!" pintanya.
"Oce deh!" jawabku.
Setelah daku tuliskan syair dan kuncinya, dia mempelajarinya dengan tekun.
"Mas Kris, daku dah bisa nih... ayo nyanyi sama-sama!" ajaknya.
Dengan permainan gitarnya yang "bagus" dan suaranya yang "indah" daku ikut bernyanyi bersamanya...
Semerdu lagu surga suara pengharapan...
sejuk bagai embun pagi yang bening...
walaupun suka dan duka datang silih berganti....
tetap teguh suara pengharapan!...
Di kala matahari bagai tersembunyi...
kelam kabut menutupi jalanku...
terus maju jangan ragu pandang pagi yang datang...
badai hidup pasti kan berlalu!...
Berharap pada Tuhan gairah kehidupan... Berharap janji-Nya) 2x

Dari sorot matanya daku dapat melihat ketulusan dan kesungguhannya dalam belajar.

Sekarang dia tidak perlu belajar lagi untuk memperlengkapi diri menjadi hamba Tuhan yang baik... karena dia sudah layak dipanggil sebagai hamba Tuhan yang baik dan setia... dan baginya telah dipercayakan suatu bagian melayani Tuhan di surga.

"Selamat melayani Dia di surga ya Ul!... Pesanku... mmm... pas ketemu, bekerja sama dan shering dengan para malaikat dan orang-orang kudus yang lain... jangan ceritakan segala keusilanku di kamar ma mereka ya Ul... sebagai bapak kamarku yang baik, dirimu harus bisa menjaga rahasia kamar kita... baik itu di bumi maupun di surga... oce?... he3!... sampai jumpa lagi sobat!"
Dalam memperlengkapi diri menjadi hamba Tuhan...
yang utama bukanlah hasilnya, tetapi prosesnya!...
Apakah kita setia menjalani prosesnya?

0 comments:

Post a Comment