Saturday, April 13, 2013

“Tekanan Hidup” di mata Fisika-Teologia


Tekanan adalah berat benda per satuan luas permukaan.  Jadi semakin luas permukaan, maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil. 

Jika ada sebuah balok berukuran 1 x 2 x 3 meter, dengan berat 600 Newton, maka berapa tekanan terkecilnya?  Untuk mendapatkan tekanan terkecil, maka kita tidak bisa mengubah berat balok tersebut.  Tetapi kita bisa mengubah posisi balok sedemikian rupa, sehingga dihasilkan luas permukaan terbesar. 

Ada 3 kemungkinan luas permukaan: 1 x 2 atau 2 x 3 atau 3 x 1.  Dari ke-3 kemungkinan tersebut, maka jelas bahwa luas permukaan terbesar adalah 2 x 3.  Akhirnya tekanan terkecil balok tersebut adalah 100 Pascal.

            Itu menurut fisika, lalu bagaimana menurut teologia?  Ayub 36:16 ”ke tempat yang luas, bebas dari tekanan.”  Wah luar biasa!  Ternyata prinsip dasarnya sama lho!  Mari kita perhatikan 3 kata kunci: tekanan, berat/beban, luas.

            Apa yang membuat manusia mempunyai ”beban yang berat”?

       Karena ada Dosa!  Mazmur 38:5 ”Sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku.”  Apa solusinya?  Mengaku dan terbuka seluas-luasnya di hadapan Allah!  Jika tidak, maka tekanan hidup akan semakin besar.  Mazmur 32:4 ”Sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat.”

      Karena Ijin Allah!  Ayub 7:20 ”Mengapa Engkau menjadikan aku sasaran-Mu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku”  Kenapa Allah mengijinkan?  Tujuannya adalah ”supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah” (2Kor. 1:8-9) dan ”supaya ada keseimbangan” (2Kor. 8:13).  Apa solusinya?

Ø  Berilah kesempatan seluas-luasnya kepada Yesus.  Matius 11:28 ”Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Ø  Berilah kesempatan seluas-luasnya kepada saudara seiman.  Galatia 6:2 ”Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu!”

Ingat!...Kita mungkin tidak bisa menghindar dan mengubah beban yang berat, tetapi kita bisa mengubah sudut pandang pergumulan tersebut dengan cara yang berbeda, sehingga tekanan hidup menjadi ringan!

Bagaimana caranya mengubah sudut pandang pergumulan?...Carilah penyebab adanya beban yang berat tersebut, lalu ikuti petunjuk solusinya!  Dengan demikian, maka kita dapat berseru bersama pemazmur:

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? 

Berharaplah kepada Allah!

Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

(Mzm 42:6, 12)


1 comments:

Unknown said...

Mantap lanjutkan:)

Post a Comment