Jepang saat ini mengalami pergumulan yang sangat berat. Tiga bencana
besar terjadi secara beruntun, yaitu: gempa bumi, tsunami, dan bocornya reaktor
nuklir. Gempa bumi dan tsunami sudah reda, dan dalam waktu yang tidak
begitu lama kemungkinan besar mereka bisa atasi. Tetapi untuk kebocoran
reaktor nuklir, mereka membutuhkan bantuan dari banyak pihak, karena dampak
yang ditimbulkan sangatlah besar, dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Seberapa bahayakah nuklir tersebut?... Daku akan coba memberikan gambaran
yang singkat dan sederhana. Di dalam fisika, hal ini dibahas melalui
Thermodinamika.
Berdasarkan medium rambatannya, Thermodinamika membaginya menjadi 3 jenis
hantaran kalor/panas:
·
Konduksi: kalor/panas yang merambat melalui medium zat
padat.
·
Konveksi: kalor/panas yang merambat melalui medium zat
cair dan zat gas.
·
Radiasi: kalor/panas yang merambat tanpa melalui medium.
Radiasi ditimbulkan dari suatu unsur/materi yang mempunyai sifat
radioaktif, misal saja yang sering kita dengar yaitu: uranium dan
plutonium. Unsur/materi yang mempunyai sifat radioaktif tersebut pasti
mempunyai waktu paruh sangat lama, bahkan bisa ratusan tahun (waktu paruh
adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah unsur/materi untuk meluruh sampai
setengah dari massa semula). Karena sifatnya yang sangat aktif, maka
ketika inti dari unsur tersebut ditembak oleh elektron, dampaknya sangat mudah
sekali terjadi pembelahan inti. Peristiwa pembelahan inti tersebut
menghasilkan energi yang sangat besar. Energi itulah yang
dimanfaarkan manusia sesuai dengan kebutuhannya. Energi tersebut dibawa
oleh radiasi. Itulah sebabnya radiasi mempunyai sifat antara lain:
·
Daya tembus yang sangat dalam.
·
Daya hancur yang sangat hebat.
·
Daya sebar yang sangat luas.
·
Daya tahan yang sangat lama.
Berdasarkan sifat-sifat radiasi tersebut, maka tidaklah heran negara Jepang
yang dulunya sangat kuat dan hebat dalam berperang, menyerah begitu saja kepada
Amerika, setelah dijatuhi bom atom hanya dua kali saja. Beberapa efek
lain dari radiasi yaitu: menghancurkan virus kangker, mengakibatkan kemandulan,
meningkatkan kualitas intan, mengakibatkan kanker kulit dan jaringan, dan
bahkan membawa pada kematian.
Icu menurut fisika, lalu bagaimana menurut teologia? Roma 1:16 “Sebab
aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan
Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang
Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”
Kekuatan atau dunamos mempunyai “sifat
radioaktif” dan “energi yang sangat besar.” Pada dasarnya “radiasi” Injil
tidak membutuhkan “medium” apapun dan siapapun. Tetapi “radiasi” Injil
bisa melalui “medium” budaya dan manusia. Paulus sangat yakin dan percaya
bahwa “radiasi” Injil mempunyai sifat:
·
Daya tembus yang sangat dalam, pada hati dan jiwa.
·
Daya hancur yang sangat hebat, terhadap dosa.
·
Daya sebar yang sangat luas, bagi dunia.
·
Daya tahan yang sangat lama, sampai kekekalan.
Dengan mengingat sifat-sifat ”radiasi” Injil tersebut, maka seharusnyalah
kita mempunyai keyakianan yang kokoh dan keberanian yang besar untuk menghadapi
kuasa maut dan iblis. Karena hanya di dalam Nama Yesus Kristus, maka
”Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat
binasa” (2Tim. 1:10). ”Radiasi” Injil juga berakibat: menghancurkan
”virus kangker” dosa, mengakibatkan ”kemandulan” kejahatan, meningkatkan
”kualitas intan” kekudusan, mengakibatkan ”kanker kulit dan jaringan” penyesatan,
dan bahkan membawa pada kematian keinginan daging. Dengan demikian kita
berseru: ”Hai maut dimanakah kemenanganmu? Hai maut dimanakah sengatmu?”
(1Kor. 15:55).
Sudahkah
kita mempunyai keyakinan yang kokoh dan keberanian yang besar, untuk memberitakan
Injil pada semua orang dan mewujudnyatakan Injil di dalam setiap aspek
kehidupan kita? Ingatlah ”Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman!” (Mat. 28:20b).
0 comments:
Post a Comment